.

Cerita dimulai dengan seorang anak laki-laki bernama Naiee berdiri di depan batu nisan ibunya yang meninggal yang tenggelam di laut sementara dia tidak mampu menyelamatkannya. Setelah hantu ibunya menghiburnya, kakak laki-lakinya, Naia, memanggilnya untuk membantu ayah mereka yang sakit mencapai dokter desa yang, pada gilirannya, memberi tahu mereka bahwa satu-satunya cara untuk menyelamatkannya adalah dengan mengambil air dari Pohon Kehidupan. Saudara-saudara memulai perjalanan mereka melalui desa, bukit dan gunung sambil menghadapi tantangan seperti pengganggu lokal, anjing agresif petani, dan serigala yang mematikan. Mereka membantu orang lain – menyatukan kembali pasangan troll, menyelamatkan seorang pria yang mencoba bunuh diri, dan membantu seorang penemu.

Kakak beradik tersebut akhirnya bertemu dengan sekelompok anggota suku yang buas dan menyelamatkan seorang gadis muda dari pengorbanan. Saat membantu saudara-saudaranya dalam perjalanan, gadis itu mulai merayu Naia, yang membuat Naiee kecewa, dan menipu mereka agar memasuki sebuah gua. Begitu masuk, dia mengungkapkan dirinya sebagai makhluk laba-laba mengerikan yang mencoba memakan saudara-saudaranya, tetapi mereka berhasil menggagalkan dan membunuhnya dengan menarik kakinya, tetapi tidak sebelum dia melukai dan menusuk Naia secara mematikan. Menjelang akhir perjalanan mereka, saudara-saudara mencapai Pohon Kehidupan; Naia bersikeras agar Naiee terus berusaha mencapai puncak pohon. Naiee mengumpulkan Air Kehidupan tetapi, ketika dia kembali ke dasar, dia menemukan bahwa Naia telah meninggal karena lukanya. Tidak dapat menghidupkannya kembali menggunakan air, Naiee mengubur dan berduka untuk kakak laki-lakinya sebelum kembali ke desa.

Setelah mencapai garis pantai, Naiee harus menghadapi ketidakmampuannya berenang agar bisa mendapatkan air untuk ayahnya yang sekarat. Roh ibunya muncul untuk menghibur dan memotivasi dia dan, dengan bimbingan spiritual Naia, Naiee mampu memaksa dirinya untuk berenang ke desa. Dia mampu memberikan air kepada dokter, dan ayahnya sembuh dari penyakitnya dalam semalam. Tak lama kemudian, Naiee dan ayahnya berkabung di batu nisan ibu dan Naia.


Brothers: A Tale of Two Sons disajikan dari sudut pandang orang ketiga menghadap dua bersaudara. Saudara-saudara digerakkan secara individu dengan dua jempol pada pengontrol. Pemicu pengontrol menyebabkan masing-masing saudara berinteraksi dengan dunia game, seperti berbicara dengan karakter non-pemain atau berpegangan pada langkan atau objek. Kakak laki-lakinya lebih kuat dari keduanya dan dapat menarik tuas atau mendorong adiknya ke ruang yang lebih tinggi, sedangkan yang lebih muda dapat melewati jeruji yang sempit. Pemain maju dengan memanipulasi dua saudara laki-laki pada saat yang sama untuk menyelesaikan berbagai teka-teki, sering kali mengharuskan pemain untuk memanipulasi kedua saudara laki-laki tersebut untuk melakukan fungsi yang berbeda (seperti yang satu mengganggu karakter non-pemain yang bermusuhan sementara yang lain berjalan berkeliling). Jika salah satu saudara jatuh dari ketinggian atau terluka, permainan akan dimulai kembali di pos pemeriksaan baru-baru ini. Semua dialog dalam game diucapkan dalam bahasa fiksi berdasarkan bahasa Arab Lebanon, sehingga cerita disampaikan melalui tindakan, gerak tubuh, dan ekspresi.